Sesampainya dikelas ia sudah melihat kedua sahabatnya duduk manis dibangkunya masing-masing.
“hay bro tumben dateng agak siang nih” sapa cowok bermata sipit,
berkulit putih dan bermodel rambut harajuku yang bernama Alvin. Alvin
juga merupakan cowok most wanted setelah sahabatnya itu.
“iya nih semalem begadang nonton bola” jawab Goldi sambil cengar
cengir. Ya cowok most wanted itu adalah Goldi. Ia masuk dalam deretan
cowok most wanted karena ia mempunyai senyum yang manis hingga dapat
meluluh lantahkan pertahanan cewek manapun (*apadeh bahasa saya*)
selain itu ia juga terkenal murah senyum, baik hati, dan juga ramah.
“dek kok diem aja dari tadi?” Tanya Goldi pada seorang cewek yang duduk disebelahnya
Tapi
bukannya menjawab cewek manis itu malah bangkit dan melenggang keluar
kelas dengan santainya tanpa menghiraukan Goldi sama sekali.
“Agni kenapa sih pin?” Tanya Goldi
“mana aku tau” jawab Alvin sambil mengangkat bahunya.
-----SKIP-----
Bel
penyelamat telah berdering, semua murid-murid langsung ngacir kekantin
untuk mengisi perut atau hanya sekedar melepas penat termasuk Goldi
dkk.
“mau pesen apa biar aku pesenin” tawar Alvin
“aku ga laper pin” jawab Goldi sambil melirik kearah Agni “dedek mau
makan apa?” Tanya Goldi pada Agni. Jangan heran jika Goldi sangat
perhatian pada Agni karena Goldi sudah menganggap Agni seperti adiknya
sendiri. Ditambah lagi Agni telah mempunyai seorang kekasih yang
bernama Cakka lengakpnya Cakka Nuraga. Tapi Cakka tidak satu sekolah
dengan Agni.
“aku ga mau
makan kalo kakak ga makan” jawab Agni manja sambil melipat tanggannya
didepan dada sehingga memberikan kesan lucu. Inilah yang disukai Goldi
dari Agni. Agni itu sangat polos, jujur, dan kadang masih seperti anak
kecil.
Goldi dan Alvin hanya terkikik melihat tingkah Agni itu.
“makan sepiring berdua aja susah banget sih” ucap Alvin ngasal
“yaudah gitu aja lebih baik, aku pesen nasi goreng special minumnya
jus melon” jawab Goldi. Agni melotot mendengar jawaban dari Goldi itu
“yaudah Alvin ganteng mau pesen makanan dulu babay” pamit Alvin narsis
Goldi dan Agni cuma geleng-geleng kepala melihat kelakuan temannya itu.
Selama
Alvin memesan makanan tidak terjadi percakapan apapun antara Goldi
maupun Agni. Mereka berdua larut dalam pikiran masing-masing. Goldi
sibuk dengan pikirannya ‘apa mereka lupa ya kalo hari ini ulang tahun
aku? Apa mungkin mereka udah ga perduli lagi sama aku?’ pertanyaan it
terus saja berputar diotak Goldi. Sampai akhirnya iapun tak tahan dengan
keheningan itu dan ia memutuskan untuk mengajak Agni berbicara
“dek inget ga hari ini hari apa? Ada yang special ga sih dek sama hari ini?” Tanya Goldi memancing.
“apanya yang special kak? Inikan hari biasa hari senin” jawab Agni dengan santai
“ohh kirain ada yang special gitu sama hari ini” ucap Goldi lemas
karena ia tau mungkin Agni memang lupa dengan hari ulang tahunnya.
Keheningan kembali tercipta diantara kedua insan itu. Sampai akhirnya
Alvin datang dan membawa pesanan mereka.
“nih dek makan” suruh Goldi sambil memberikan sepiring nasi goreng pada Agni
“ga ah kak” jawab Agni
“ayolah dek dikit aja tadi katanya belom sarapan to” bujuk Goldi
“moh aku” jawab Agni sambil membekap mulutnya sendiri dengan menggunakan kedua tanggannya
“kakak suapin ya dikit aja deh biar perut kamu ada isinya biar kamu
ada tenaga, kakak ga mau dedek sakit ntar”bujuk Goldi sambil mengelus
rambut Agni dengan sayang. Akhirnya Agni luluh dan menurut saja pada
Goldi.
-----SKIP-----
Pulang sekolah
“aku pulang duluan ya di” pamit Alvin dan dengan santai melenggang meninggalkan Goldi sendirian dikelas
“mereka bener-bener lupa sama hari ini” gumam Goldi dan dengan gontai beranjak pulang.
Sesampainya
dirumah Goldi menjadi uring-uringan karena tak ada satupun orang yang
mengucapkan selamat ulang tahun padanya termasuk orangtua dan kakaknya.
Ia terus saja menyendiri dikamar dan tak mau keluar kamar. Hari ini ia
benar-benar BT dan tidak bersemangat. ‘apa mereka lupa sama hari
special aku?’ ‘ato emang mereka udah ga peduli lagi sama aku?’ ‘apa aku
udah ga penting buat mereka?’ pertanyaan-pertanyaan it uterus saja
berkecamuk dalam pikiran Goldi hingga terdengar suara hand phone Goldi
yang membuyarkan lamunan Goldi sedari tadi. Ia segera bergegas
mengambil hand phonenya yang ada diatas meja belajar.
One massage from ‘Agni little princess’
-------------------------------------------------------------
From : Agni little princess
Kakak nanti ketemuan yuk ditaman biasa, aku pengen ngomong sesuatu sama kakak.
--------------------------------------------------------------
Goldi
tampak berfikir. Ia sedikit bingung dengan Agni hari ini. Pertama Agni
lupa sama ulang tahunnya. Kedua tadi pagi sifatnya jutek banget.
Ketiga pas tadi istirahat Agni manja banget sama dia. Nah sekarang
malah ngajakin ketemuan. Maunya apa sih si Agni ini?. Tapi walaupun ia
bingung Goldi tetap membalas sms dari Agni itu.
--------------------------------------------------------------
To : Agni little princess
Jam berapa dek? Mau ngapain sih? Engga bisa lewat sms ya? Biasanya juga jarang kamu mau ngajakin ketemuan gini
-------------------------------------------------------------
From : Agni little princess
Penting banget kak, pokoknya kakak kudu wajib dateng. Pake baju yang rapi.
Udah ah jangan tanya mau ngapain pokoknya dateng aja nanti jam 7 malem aku tunggu.
-------------------------------------------------------------
Setelah membaca balasan dari Agni, Goldi tak berniat untuk membalasnya
dan langsung saja merebahkan badannya ke lautan kapuk dan terlelap.
------SKIP-----
Jam sudah menunjukkan pukul 18.30 malam. Goldi sudah siap untuk pergi
ketaman tempat ia janjian dengan Agni. Goldi tampak keren dengan
menggunakan hem putih lengan panjang yang dilipat serta celana panjang
warna hitam dan tak lupa sepatu putih juga menghiasi kakinya. Sangat
tampan. Itulah kesan pertama jika melihat Goldi malam ini. Tanpa pikir
panjang ia langsung menyambar kunci CBR hitamnya dan sebuah jaket yang
menggantung didinding, ia langsung bergegas ketaman karena ia tak ingin
princessnya lama menunggu.
Sesampainya ditaman ia langsung melenggang masuk dan duduk disalah
satu bangku favoritenya dan Agni. Suasana taman malam ini sedikit
berbeda karena yang biasanya taman ini begitu ramai kini menjadi sepi
dan lampu-lampu taman juga tak semuanya menyala. Goldi kembali larut
dalam pikirannya tentang sahabat-sahabatnya yang lupa akan ulang
tahunnya. Sampai akhirnya ia disilaukan oleh pancaran cahaya yang ada
dihadapannya.
Kini
dihadapan Goldi ada lampu-lampu kecil yang telah ditata rapid an
menyala hingga membentu sebuah tulisan “Happy b’day Goldi”. Ia sama
sekali tak tau orang yang membuat itu semua dan ia celingak celinguk
mencari siapa yang membuat itu semua siapa tau orangnya ada disitu.
Sampai akhirnya ia mendengar ada orang yang mendekat padanya sambil
sayup-sayup menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Goldi menoleh,
seketika senyumnya mengembang melihat kedua orang tua, kakak, sahabat
serta fans-fansnya yang tergabung dalam Goldzone ada disana sambil
melangkah mendekatinya.
“papa mama” ucap Goldi lalu berhamburan memeluka kedua orang tuanya itu
“selamat ulang tahun yang ke-15 jagoan papa”ucap papa Goldi sambil mengelus puncak kepala anaknya itu dengan sayang
“ga kerasa anak mama udah besar, selamat ulang tahun sayang” ucap mama
Goldi sambil mencium kening anak kesayangannya itu
“makasih ya pa, ma” ucap Goldi dengan senyum yang terus menghiasi wajah tampannya
“happy b’day adek kakak tersayang” kata mbak silka –kakak Goldi-
“makasih kak” balas Goldi masih dengan senyuman khasnya. Lalu ia
memalingkan pandangannya pada Alvin dan Agni, kedua sahabatnya yang
telah membuatnya uring-uringan seharian karena tak ingat dengan hari
specialnya ini.
“aku kira kalian udah lupa sama hari ulang tahun aku” ucap Goldi lalu memeluk satu per satu sahabatnya itu
“ya ga mungkinlah kita lupa sama ultah kamu, ya ga Ag?” jawab Alvin yang mendapatkan anggukan dari Agni
“kak Goldi, Agni punya sesuatu buat kakak” ucap Agni sambil memberikan sebuah kado pada Goldi
“makasih ya dedek sayang” sambil tersenyum Goldi menerima kado itu dari Agni
“happy b’day presiden Goldzone” koor anak-anak Goldzone
“makasih ya semua udah peduli sama aku” ucap Goldi
Akhirnya
mereka semua bermain disana dan tentu saja senyuman itu tak pernah
luntur dari wajah tampan Goldi. Dan malam itu menjadi malam terindah
untuknya.
--End--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar